Famili :  Euphorbiaceae
Daerah :  Jawa : Ekor Kucing, Sunda : Talianjing, Ternate : Lofiti
Asing :   Cat’s tail, Gou Wei Hong (Cina)
Sifat Kimiawi :   Kaya kandungan kimia antara lain acalyphin, flavonoid, saponin, tanin. Penutup luka dan Peluruh air seni.
Efek Farmakologis :  Dalam farmakologi Cina, tanaman ini bersifat Rasa manis, Sejuk, Kelat dan menghentikan pendarahan.

Bagian tanaman yang digunakan :  Untai bunga dan daun.

Cara budidaya : Perbanyakan tanam-an dg menggunakan stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pe-mupukan terutama pupuk dasar

Resep tradisional: 

  1.  MUNTAH DARAH : Bunga di kunyah mentah bersama pinang putih, kalau perlu tambah jahe sedikit, kencur, daun pule yang masih muda. Lakukan sepanjang hari. Atau bunga dilumatkan bersama gula sama banyak, makan
  2.  DISENTRI : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum.
  3. RADANG USUS : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum.
  4. CACINGAN : Untai bunga 10-30 gram, direbus, minum.
  5. KUSTA : Daun secukupnya di cuci bersih, tambahkan kencur secukupnya, ditumbuk halus sampai jadi seperti bubur. Di pakai untuk mengoles bagian badan yang luka.


Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/ekor-kucing/
Read More >>
Nama latin: Punica granatum L.
Nama daerah: Dalima; Glima; Dalimo; Gangsalan; Talima; Dilimene

Deskripsi tanaman: Tanaman perdu, tinggi 2-5 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berduri, batang muda berwarna cokelat setelah tua berwarna hijau kotor. Daun tunggal, bentuk lanset, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm, bertulang menyirip, warna hijau. Bunga tunggal di ujung cabang, mahkota membulat berwarna merah atau kuning. Buah buni, bulat, diameter 5-12 cm, warna hijau kekuningan.

Habitat: Tanaman ini banyak tumbuh liar dihutan-hutan atau di tanam dikebun sebagai tanaman hias/buah-buahan.

Bagian tanaman yang digunakan: Kulit kayu ; Kulit buah ; Akar

Kandungan kimia: Alkaloid tropan; Tanin; Gula; Triterpenoid; Glukosida; Estron; Lendir

Khasiat: Antelmintik; Astringen

Nama simplesia: Granati Cortex, Granati fructus Cortex, Granati Radix

Resep tradisional:
Disentri:
Daun delima putih segar 5 g; Rimpang temu giring 2 g; Daun jambu biji segar 6 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 7 hari.

Keputihan:
Kulit buah delima segar 5 g; Daun beluntas segar 6 g; Herba tapak liman 5 g; Majakan 1 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 7 hari
.
Obat cacing:
Akar delima putih 1 jari; Rimpang temu giring segar 1 jari; Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 4 hari.

Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/delima-putih/

Read More >>
Famili :    Euphorbiaceae
Daerah : Sunda : Jamblang.  Dalas, dhuwak. Bali : juwet.

Sifat Kimiawi :  kaya kandung an kimia, yang sudah di keta-hui antara lain è Buah : zat penyamak tanin, minyak terbang, damar, asam gallus dan glicosida. Biji : tanin, asam galat, glukosida phytomelin, alfa-phytostcrol yang bersifat anticholesteremik. Kulit : Zat samak

Efek Farmakologis :  Tanaman ini memiliki sifat Rasa manis, Netral,   astringent antimalline,   anticholesteremik, anti - diabeticum.

Bagian tanaman yang digunakan : Bunga, biji dan kulit.

Cara budidaya :   Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelebaban dan pe-mupukan terutama pupuk dasar.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya:


  1.  NGOMPOL : 7 butir biji juwet di giling sampai halus, lalu di rebus dengan 2 cangkir air bersama gula jawa. Sampai airnva tinggal separonya.  Minum  setiap  hari   1 cangkir  sekitar  jam  5 sore sampai sembuh.
  2.  MENCRET  karena masuk angin, Udara dingin dll : Kulit dahan sekitar 1 jari kering, direbus dengan 2 gelas air mendidih jadi 1 gelas. Saring,  minum.
  3. DIABETES (KENCING MANIS) : Biji 15 butir ditumbuk halus, bus dengan 2 gelas air sampai jadi satu gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan minum untuk satu hari. Ulangi setiap hari sampai badan tcrasa segar dan tidak lesu lagi. Atau è Kulit pohon duwet 250 gr (basah), di potong - potong, rebus dengan 3 gelas air samapai jadi 2 gelas.disaring, minum sedikit-sedikit sampai habis dalam satu hari.


Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/duwet/

Read More >>
Famili :   Menispermaceae
Daerah :  Camcauh, juju, tarawalu, kepleng

Sifat Kimiawi :  Karbohidrat yang menyerap air, zat lemak dan alkoloid siklein, kardioplegikum, tentradine dan dimetil tentradine. Polifenol, saponoid dan flavonoida.

Efek Farmakologis : Rasa agak manis, anti demam, anti racun, menurunkan tekanan darah.
Bagian tanaman yang digunakan :   Rimpang dan daunnya.

Cara budidaya : Menggunakan stek batang, menghendaki tempat terbuka dan sedikit terlindung. pemeliharaannya mudah sekali.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.


  1. Tekanan darah tinggi : daun diremas dengan air sampai menjadi hijau, biarkan menjadi agar-agar dan diminum dengan gula jawa.
  2. Demam : rimpang diiris halus, direbus dan perasannya diminum sebagai obat demam, atau akar cincau secukupnya disedu dan diminum.
  3. Gangguan perut, Nyeri : seperti no. 1
  4. Keracunan makanan udang : seperti no. 1
  5. Radang lambung, typhus, penyakit usus : daun segar 50 gr dicuci ditumbuk sampai lumat. Tambah 4 gls air matang, diremas dan disaring. Diamkan sampai mengental dan tambahkan 5 sendok kecil gula, diminum 3 x sehari.


Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/cincau-rambat/
Read More >>

Merupakan tumbuhan semusim, biasanya ditempat kosang yang tidak terlalu becek seperti pinggiran selokan, pinggir kebun dan lereng tebing sungai. Bisa tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1800 m dpl.

KLASIFIKASI  – Ciplukan biasa disebut Physallis peruvianna L., atau Physallis angulata Linn atau Physallis minina Linn, termasuk famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Keceplokan, Nyornyoran atau Cecendet.

SIFAT KIMIAWI – Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.

EFEK FARMAKOLOGIS –  Tumbuhan ini bersifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar tubuh. Dalam farmakologi Cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.

BAGIAN TANAMAN YANG BERGUNA – Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar, daun dan buah.


Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.


  1.  Influenza dan Sakit tenggorokan – Tanaman 9 – 15 gram direbus air secukupnya dan diminum  airnya.
  2.  Batuk Rejan (pertusis), Bronchitis, Gondongan –  sama seperti pengobatan Influenza
  3.  Bisul – Daun Ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus lalu diturapkan pada bisul dan  sekelilingnya, dibalut dan diganti 2x sehari.
  4.  Borok – sama seperti bisul, hanya ditambah air kapur sirih secukupnya.
  5.  Kencing Manis – Tanaman direbus 3 gelas air menjadi 1 gelas, saring dan minum.
  6. Sakit paru-paru – Tanaman Ciplukan lengkap direbus dengan 3 – 5 gelas air mendidih, saring dan  minum airnya 3 x sehari secangkir.
  7.  Ayan – Buah Ciplukan 8 – 10 buah dimakan tiap hari.


BUDI DAYA – Perbanyak tanaman dengan biji. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ketempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembabab tanah. Disamping itu juga dibutuhkan pemupukan terutama pupuk dasar.

Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/ciplukan/

Read More >>

Nama latin: Lagerstromeia speciosa Pers

Nama daerah: Bhungor; Wungur; Ketangi; Laban; Wungu

Deskripsi tanaman: Pohon, tinggi dapat mencapai 45 m, umumnya antara 25-30 meter, bercabang-cabang. Batang berwarna cokelat pucat sampai merah cokelat. Perbungaan berupa malai, berwarna ungu.

Habitat: Tumbuh di tanah gersang dan subur pada hutan atau tanaman pelindung tepi jalan pada dataran 1-900 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Kulit kayu

Kandungan kimia: Tanin; Alkaloid; Saponin; Terpena; Glukosa

Khasiat: Antidiare; Diuretik; Antidiabetik

Nama simplesia: Lagerstroemiae speciosae Cortex, Lagerstroemiae speciosae Folium

Resep tradisional: 

Kencing manis:
Daun bungur segar 8 g; Biji kacang hijau 9 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/13/bungur/

Read More >>
Famili : Liliaceae
Daerah : Asparagus,
Asing : Christisdoorn

Sifat Kimiawi :  Saponin, aglycone, protosarsapogenin, asaparagine, glukose, fruktose, 5-methoxy-methylfurfural, beta-sitosterol

Efek Farmakologis :  Dalam pengobatan Cina dan tradisional lainnya disebutkan tanaman ini mempunyai sifat – Rasa manis, pahit, dingin. Masuk meridian paru-paru dan ginjal, menyuburkan Yin, membersihkan paru-paru dan menurunkan panas api, merangsang produksi cairan tubuh, anti toxic, anti neoplastik dan anti piretik.

Bagian tanaman yang digunakan : Umbi yang dikeringkan
Cara budidaya :
Menggunakan Umbi atau biji, pemeliharaan mudah cukup dengan menjaga kelembaban tanah serta pupuk dasar dan cukup sinar matahari. Sebagai tanaman obat maka tanaman ini tidak boleh disemprot dengan pestisida.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya :

TBC Paru dan Batuk Darah serta sakit kerongkongan : Umbi kering 6-12 gr direbus 1.5 gls air menjadi 1 gls, diminum hangat 2x sehari.

Sumber : https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/13/bambu-tali/

Read More >>